Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 2nd Chapter: All Problems are Relationship Problems (3)

Pelajaran kemarin: perasaan rendah diri itu adalah penilaian subjektif kita terhadap diri kita sendiri. Kalau terlalu lama berkubang di dalam perasaan rendah diri dan lalu menggunakan perasaan ini untuk membenarkan diri untuk tidak melakukan sesuatu – itu namanya sudah masuk kedalam inferiority complex.

Orang sombong biasanya menderita perasaan rendah diri

Setiap orang pasti akan merasa rendah diri (menilai dirinya memiliki kekurangan) pada saat tertentu.

Bagaimana seseorang mengatasi pandangan yang rendah ini akan dirinya? Hal yang paling sehat untuk dilakukan ketika kita berpikir bahwa diri kita masih kurang dalam suatu hal adalah memperbaiki diri. Misalnya kita menjadi lebih rajin olahraga, sekolah lagi, bekerja keras, dan semacamnya.

Tetapi orang yang tidak mengambil langkah ini akan masuk ke dalam inferiority complex. Mereka memakai kekurangan mereka sebagai alasan untuk tidak bisa melakukan sesuatu. Dan untuk menutupi hal ini mereka menciptakan ‘superiority complex‘.

One can’t accept ‘one’s incapable self’. At this point, the person thinks of trying to compensate in some other fashion and looks for an easier out. They try to act as if they are superior, and to indulge in a fabricated feeling of superiority.

TCD, p.65
Continue reading “The Courage to Be Disliked – 2nd Chapter: All Problems are Relationship Problems (3)”
Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 2nd Chapter: All Problems are Relationship Problems (2)

Pelajaran yang lalu dari buku ini adalah akar dari semua permasalahan adalah masalah relasi interpersonal alias relasi dengan orang lain.

Sang filosofer meneruskan penjelasannya (penjelasannya memang muter-muter, tapi kita akan kembali ke point di atas meskipun tidak melalui jalan tol) mengenai hal ini dengan mengangkat isu ‘feeling of inferiority‘ alias perasaan rendah diri.

In Adler’s native German, the word (inferiority) is Minderwertigkeitsgefühl, which means a feeling (Gefühl) of having less (minder) worth (Wert). So, ‘feeling of inferiority is a term that has to do with one’s value judgement of oneself.

TCD, p. 54

Feeling of inferiority itu perasaan kamu sahaja!

Perasaan rendah diri alias perasaan minder sebenarnya adalah sebuah interpretasi subyektif yang dimiliki seseorang akan dirinya, dan bukanlah sebuah fakta objektif.

📝 Catatan: minder sebenarnya adalah kata yang sering digunakan secara kurang tepat. Minder itu artinya less atau lebih sedikit di dalam bahasa Belanda. Jadi harusnya kita tidak bilang saya minder, karena itu kalimat yang tidak lengkap. Saya sedikit, sedikit apa? Sedikit gemuk? Sedikit kurang beruntung? Hihihi, jadi harus ada kata sifat ya di belakang kata minder. Itu baru benar.)

Continue reading “The Courage to Be Disliked – 2nd Chapter: All Problems are Relationship Problems (2)”
Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 2nd Chapter: All Problems are Relationship Problems (1)

Di sepanjang buku ini, si pemuda digambarkan sebagai seseorang yang tidak menyukai dirinya sendiri. Kenapa ada orang yang tidak menyukai dirinya sendiri? Apa baiknya (baca: keuntungan yang bisa diambil) untuk seseorang untuk membenci dirinya sendiri?

📝 Membenci atau paling tidak tidak menyukai diri sendiri bukanlah hal tidak umum terjadi. Pada satu level tertentu, hampir semua orang pernah ada di dalam titik tidak menyukai dirinya sendiri. Baik tidak menyukai sesuatu yang sifatnya fisik maupun hal yang bersifat mental/spiritual.

📝 Manusia diberikan Tuhan nilai kebenaran dan juga suara hati nurani untuk memberikan sinyal bila seorang manusia memiliki kesalahan. Masalahnya adalah, standard yang dipakai seorang manusia itu untuk menilai dirinya kurang atau tidak kurang itu juga sudah tidak sempurna. Itulah mengapa kita sering sekali sibuk memikirkan kekurangan diri sendiri (dan kekurangan orang lain), padahal mungkin ya sebenarnya kita ini baik-baik saja.

Continue reading “The Courage to Be Disliked – 2nd Chapter: All Problems are Relationship Problems (1)”
Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 1st Chapter: Deny Trauma (3)

Apakah kita bahagia atau tidak, menurut Adler adalah hasil dari keputusan kita dan bukan diakibatkan masa lalu atau keadaan kita. Dalam kasus si pemuda ini, sang filosofer menyimpulkan bahwa dia memutuskan untuk tidak bahagia. Sang pemuda tidak bahagia karena dia memutuskan untuk tidak bahagia, bukan karena dia tidak lahir dengan bintang pembawa keberuntungan.

Wah, memang ada ya orang yang memutuskan hidup tidak bahagia?

Setiap kali, setiap manusia memiliki alasan dan pembenaran masing-masing yang menjelaskan mengapa mereka melakukan sebuah hal. Semua orang melakukan sesuatu karena hal itu ‘baik’ baginya. Baik di sini tidak diartikan secara moral, tetapi disadur dari bahasa Yunani ‘agathon’ yang artinya: memberikan keuntungan.

Bahkan seorang kriminal melakukan sebuah kejahatan karena mungkin bagi dia saat itu, hal itu ‘baik’ alias menguntungkan. Hal ini menjelaskan mengapa seseorang bisa memutuskan untuk menjadi orang yang tidak bahagia. Karena hal itu somehow menguntungkan untuk dirinya.

Dan sama seperti being happy adalah sebuah keputusan, hidup dan perubahan juga adalah sebuah keputusan. Artinya? Hidup bisa berubah, seseorang bisa berubah, kita bisa berubah!

Continue reading “The Courage to Be Disliked – 1st Chapter: Deny Trauma (3)”
Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 1st Chapter: Deny Trauma (2)

No experience is in itself a cause of our succes of failure. We do not suffer from the shock of our experiences – the so-called trauma – but instead we make out of them whatever suits our purposes. we are not determined by our experiences, but the meaning we give them is self-determining.

Adler quoted in TCD, p.12

Tidak ada yang namanya ‘trauma’

Di dalam bagian ini, sang pengarang lewat si filosofer kembali mengkontraskan pemikiran Adler yang berkonsep teleology dengan Freud yang mengandalkan aetiology. Sekali lagi, sang filosofer mendebat Freud yang memiliki ide bahwa luka dan trauma yang dialami seseorang mengakibatkan ketidakbahagaian dalam kehidupan orang tersebut.

Hidup kita tidak ditentukan oleh pengalaman yang kita alami, tetapi oleh bagaimana kita mengartikan pengalaman tersebut.

Continue reading “The Courage to Be Disliked – 1st Chapter: Deny Trauma (2)”
Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 1st Chapter: Deny Trauma (1)

Sebagai pengantar, melalui sang filosofer si penulis menjelaskan kepada pembacanya mengenai tiga tokoh besar di dalam dunia psikologi: Sigmund Freud, Carl Jung dan Alfred Adler. Jujurly saya hanya pernah mendengar nama Freud dan belum pernah membaca buku beliau pula. Jadi semua ini benar-benar dalam range wa-ndatau buat saya pribadi.

Adler dituliskan memiliki teori yang bertolak belakang dengan Freud. Adler hidup di masa yang sama dengan Freud dan bekerja sama di dalam Vienna Psychoanalytic Society, sebuah pertemuan yang dimulai secara informal di rumah Freud pada bulan November 1902. Freud mengundang beberapa ahli kesehatan untuk berdiskusi tentang hal-hal yang menarik dalam bidang psikologi dan neuropatologi.

Continue reading “The Courage to Be Disliked – 1st Chapter: Deny Trauma (1)”
Posted in Inspirational, Introductions, My Thoughts

The Courage to be Disliked (Introduction)

Judul: The Courage to Be Disliked.
Pengarang: Ichiro Kishimi, Fumitake Koga.
Jumlah halaman: 289.

Buku ini ceritanya saya dapatkan sebagai hadiah Tantangan Ngeblog di Mamah Gajah Ngeblog beberapa bulan yang lalu. Waduh, rasanya senang banget dapat buku fisik! Sudah dua kali sebelumnya menang tantangan ini, tetapi hadiahnya selalu dikirimkan ke rumah Mama di Indonesia.

Buku ini adalah karangan Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Dari namanya saja sudah ketahuan ya kalau penulisnya orang Jepang, dan bukan orang Indonesia hehe. Tadinya Teh May yang jadi sponsor hadiah menawarkan buku dengan judul lain dari pengarang yang sama: The Courage to Be Happy. Tapi setelah membaca sekian banyak review, tampaknya buku The Courage to Be Disliked ini mendapatkan lebih banyak respons positif dibanding The Courage to be Happy.

Continue reading “The Courage to be Disliked (Introduction)”
Posted in Inspirational, Motherhood

Hands Free Life – Habit Builder 3

Build a Foundation with the Best Ten Minutes

Within my days, there will be time for the Best Ten Minutes:

Ten Minutes to accept the most important invitations: Yes to walking along the edge of the curb, yes to one more bedtime story, yes to face-to-face conversation…

Ten minutes to engage in activities that will better my life or the life of someone else, like creating art, making music, or building up another human being…

Continue reading “Hands Free Life – Habit Builder 3”
Posted in Inspirational, My Thoughts

Eat That Frog!

Once upon a time, there was a young beautiful but spoiled princess who was playing alone with her ball in the garden. She hit the ball too hard and the ball went in a pond in the middle of the garden. The ball was out of reach, she couldn’t get that ball by herself. Luckily she saw a frog sitting leisurely on a lotus leaf just beside the ball. She asked the frog to pass the ball to her – trading his help with her kiss.

The frog did help her and she got the ball back, but of course she didn’t want to kiss the frog. Who wants to kiss a frog anyway? That ugly miserable toad! Long story short, the princess was forced (by her parents) to fulfil what she’s been promising to the frog – she finally kissed the frog. Thankful the frog was not an ordinary frog, he was actually a handsome prince that was cursed to be a frog by a witch. The story ended with a happy ending. The princess found her prince and they lived happily ever after.

Continue reading “Eat That Frog!”
Posted in Inspirational, My Thoughts

MINDSHIFT: AN EYE OPENING TO OTHER POSSIBILITIES

For the 25 years of my 40 something years of my life, I stopped reading. Perhaps not entirely, but surely I lost my love to read. Until lately.

I have many books – too many for someone who didn’t read. I have many good books people gave me or the ones I bought, with the thought that I would one day read them. I would ‘get there’. One day, one day.

I’m glad finally that day came. I began to read some books that were only half-read in these past 7 years. The books I began but never finished. I finally finished one, and continued to finish another one, and decided that I wanted to read a complete new book. A book that didn’t come from my bookcase nor from my kindle library. I searched online and find this:

Continue reading “MINDSHIFT: AN EYE OPENING TO OTHER POSSIBILITIES”