Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 4th Chapter: Where The Centre of The World is? (3)

Hallo Tukang Baca, hari ini kita akan masuk ke bagian yang agak me-muyeng-kan 😅, yaitu di manakah hubungannya antara kita harus bisa memisahkan yang mana tugas kita dan yang mana tugas orang lain (separation of tasks) dengan memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain. Kemarin kita sudah masuk kepada perlunya perasaan bahwa kita adalah bagian dari komunitas, dan bahwa yang dimanakan komunitas itu bukanlah hanya terbatas pada sebuah perkumpulan yang kita rutin datangi seperti sekolah, kantor, dan lain-lain.

Komunitas itu adalah sesuatu yang infinite, tidak terbatas dan bersifat universal. Kita adalah bagian dari komunitas yang besar itu, yaitu bagian dari sebuah bangsa, bahkan bagian dari seluruh dunia. Kita adalah bagian dari komunitas universal mulai dari masa lalu, masa sekarang sampai masa depan.

Continue reading “The Courage to Be Disliked – 4th Chapter: Where The Centre of The World is? (3)”
Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 4th Chapter: Where The Centre of The World is? (2)

Hallo Tukang Baca, ketemu lagi di pembahasan buku The Courage to Be Disliked Bab ke-4 ini. Bab ini membahas apa peran kita sebagai bagian dari komunitas, itulah mengapa meskipun psikologi Adler mengajarkan kita untuk memisahkan yang mana tugas kita dan yang mana tugas orang lain, kita tidak akan berakhir menjadi orang-orang yang berpusat pada diri sendiri. Karena pemisahan tugas itu hanyalah sebuah titik mula untuk dapat melakukan tujuan sebenarnya yaitu: community feeling.

Di pembahasan kemarin, sang filosofer menjabarkan di dalam psikologi Adler, ada sikap yang sering diungkapkan dalam kutipan dari mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy: “Jangan tanya apa yang bisa komunitas berikan kepadamu, tapi apa yang bisa kamu berikan kepada komunitas.” Kira-kira begitu.

Tapi sebelum kita melanjutkan, kita perlu memahami konsep Adler mengenai komunitas. Adler menyatakan bahwa sebenarnya, kita adalah bagian dari komunitas yang luas yang mencakup seluruh semesta, baik di masa kini, masa lalu dan masa depan. Artinya, apapun yang kita lakukan sebenarnya akan memberikan pengaruh kepada dunia di luar diri kita.

Continue reading “The Courage to Be Disliked – 4th Chapter: Where The Centre of The World is? (2)”
Posted in Inspirational, My Thoughts

The Courage to Be Disliked – 4th Chapter: Where The Centre of The World is? (1)

Hallo Tukang Baca! Gimana, masih bertahan mengikuti catatan buku ini? Teori Adler ini emang gampang-gampang susah ya. Ada banyak sebenarnya teorinya yang sudah kita terapkan dalam hidup kita. Tapi kita nggak pernah ngeh aja kalau semua itu ada namanya, hihihi.

Salah satunya adalah yang namanya Separation of Tasks alias pemisahan tugas. Pemisahan tugas ini artinya kira-kira seperti ini: yang menjadi tugas saya, saya kerjakan. Yang menjadi tugas anda ya kerjakan sendiri. Marilah kita saling mencampuri biar hidup ini bahagia. Pembahasannya ada di sini, di sini dan di sini.

Nah, gimana dong? Kalau kita menerapkan separation of tasks ini, jangan-jangan kita menjadi individualistis dan tidak mau care satu sama lain. Bab ke-empat ini adalah tempat di mana kita akan menemukan jawaban atas keraguan ini.

Psikologi individual dan holism

Teori psikologi Adler memiliki nama lain yaitu ‘psikologi individual’. Kata individual ini sendiri diambil dari kata: indivisible. Yang berarti: sebuah individu adalah sebuah unit yang paling kecil, yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Adler menentang teori yang mengatakan seorang individu itu terbagi-bagi antara fisik dan emosi, atau pikiran sadar terpisah dengan pikiran bawah sadar.

Buat Adler, semua itu adalah sebuah kesatuan yang utuh di dalam sebuah individu. Tidak dapat terbagi-bagi lagi! Jadi misalnya, kita tidak bisa mengatakan: “Aku tuh begitu karena emosiku mengendalikan aku!” Menurut Adler, emosi itu bukanlah sesuatu yang somehow berdiri sendiri secara independent di luar kita! Melainkan emosi, jiwa, tubuh dan lain sebagainya adalah sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan.

Jadi kalau misalnya ada seseorang yang marah lalu berteriak-teriak, itu adalah keputusan dia sendiri untuk berteriak dan menjerit. Teriakannya tidak dipicu/dikendalikan/didorong oleh emosinya! Pikiran bahwa: “aku tidak dapat mengendalikan emosiku atau emosiku membuat aku begini” adalah sebuah kebohongan.

Continue reading “The Courage to Be Disliked – 4th Chapter: Where The Centre of The World is? (1)”